LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN INDUSTRI
PROSES PEMBUATAN RODA GIGI LURUS DENGAN MESIN HOBBING
DI CV. KARYA MULYA UTAMA
Oleh :
SEHONO
NIM. 508222026
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET, 2011
LEMBAR
PERSETUJUAN LAPORAN PKLI
Laporan
ini diajukan oleh :
SEHONO
NIM.
508222026
Jurusan
Teknik Mesin, Jenjang D3
Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
Telah
Diperiksa dan Disetujui
Untuk
Mengikuti Seminar PKLI
Medan, Maret 2011
Dosen
Pembimbing
Ir. Erma Yulia,
MT
NIP. 196806111997022001
LEMBAR
PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK
KERJA LAPANGAN INDUSTRI
PROSES PEMBUATAN RODA GIGI LURUS DENGAN MESIN HOBBING
DI CV. KARYA MULYA UTAMA
Disusun oleh :
SEHONO
NIM. 508222026
Medan, Maret
2011
Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing
PKLI
Ir. Sulardi Ir. Erma Yulia,
MT.
NIP. 196806111997022001
Ketua Jurusan
Drs.
Hidir Efendi, M.Pd
NIP.
196101251987031001
LEMBAR
PERSETUJUAN LAPORAN PKLI
Laporan
ini diajukan oleh :
SEHONO
NIM.
508222026
Jurusan
Teknik Mesin, Jenjang D3
Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
Telah
Diperiksa dan Disetujui
Untuk
Mengikuti Seminar PKLI
Medan, Maret 2011
Dosen
Pembimbing
Ir. Erma Yulia,
MT
NIP.
196806111997022001
LEMBAR
PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK
KERJA LAPANGAN INDUSTRI
PROSES PEMBUATAN RODA GIGI LURUS DENGAN MESIN HOBBING
DI CV. KARYA MULYA UTAMA
Disusun oleh :
SEHONO
NIM. 508222026
Medan,
Maret 2011
Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing
PKLI
Ir. Sulardi Ir. Erma Yulia,
MT.
NIP. 196806111997022001
Ketua Jurusan
Drs.
Hidir Efendi, M.Pd
NIP.
196101251987031001
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulliah
penulis ucapkan kepada ALLAH SWT, berkat rahmat dan karunia yang telah
diberikan-Nya kepada sehingga dapat menyelesaiakan program Jurusan Teknik Mesin
Universitas Negeri Medan yaitu PKLI beserta penyusunan Laporan.
Laporan PKLI ini
disusun sebagai pertanggung jawaban atas pelaksanaan PKLI yang bertempat di CV.
MULTI KARYA UTAMA, Jl. STM GG. Syukur Barat NO. 15 Medan yang merupakan tugas
matakuliah Praktek Kerja Lapangan Industri bagi mahasiswa pada semester VI pada
Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan. Penyelenggaraan PKLI
dilaksanakan pada bulan Januari – Pebruari tahun 2011. Pembahasan laporan ini
mencakup tentang gambaran umum dalam pelaksanaan PKLI, gambaran umum
perusahaan, lay out perusahaan, teknik pengerjaan benda, proses pengerjaan roda
gigi pada mesin hobbing.
Di dalam penulisan laporan
PKLI ini, penulis banyak mendapatkan dukungan serta bimbingan dari semua pihak.
Oleh sebab itu pada kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
:
1.
Bapak Drs. Sempurna
Peranginangin, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I di Fakultas Teknik UNIMED.
2.
Bapak Drs.Hidir Efendi,M.Pd., selaku Ketua Jurusan
Teknik Mesin.
3.
Bapak Drs.Pudin Saragih, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin.
4.
Bapak Drs.Selamat Riadi, selaku
Kepala Lab Teknik Mesin UNIMED.
5.
Bapak Drs.Eka Daryanto,MT, selaku Ketua Prodi Teknik
Mesin D3 UNIMED.
6.
Bapak Adi Santoso sebagai Direktur CV.Karya Mulya Utama
7.
Bapak Ir. Sulardi, selaku Mandor di CV. Karya MulyaUtama
beserta seluruh Karyawan.
8.
Bapak Suriadi, selaku Teknisi serta pemberi arahan pada
penulis.
9.
Ayahanda Hadimulyono dan Ibunda Sariyem selaku Orang Tua
dari penulis, dan Bapak Tukidi beserta Ibu Sarinem yang telah benyak mendukung
di dalam perkuliahan baik berupa doa, semangat dan juga materi.
10.
Teman – teman yang juga selalu memberikan panduan, arahan
dan doa.
Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PKLI ini masih terdapat kekurangan,
baik itu dari segi isi materi maupun tata letak bahasa yang dipergunakan yang
merupakan keterbatasan penulis. Dengan demikian penulis meminta maaf, demi
kelengkapan dan kesempurnaan laporan ini penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun.
Semoga
laporan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) dapat bermanfaat bagi penulis
dan juga para pembaca.
Medan, Maret 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan …………………………………………………………… i
Kata Pengantar
…………………………………………………………………. ii
Daftar Isi………………………………………………………………………… v
Daftar Gambar
…………………………………………………………………. vii
Daftar Tabel
…………………………………………………………………… ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………… 1
B. Tujuan dan Manfaat PKLI…………………………………………. 2
C. Materi Praktek Kerja Lapangan Indutri …………………………… 3
D. Dasar Pelaksanaan .………………………………………………… 4
E. Waktu dan Tempat ………………………………………………… 4
F. Pelaksana …………………………………………………………… 4
BAB II SEJARAH UMUM PERUSAHAAN
A.
Sejarah Perusahaan
………………………………………………… 5
B.
Struktur
Organisasi Perusahaan …………………………………… 6
C.
Karakteristik
Jasa dan Manajemen Perusahaan …………………… 7
D.
Teknik Penanganan
Job …………………………………………… 8
E.
Pengendalian Mutu
Perusahaan …………………………………… 9
F.
Metode Pemasaran
………………………………………………… 9
G.
Layout Perusahaan
………………………………………………… 10
BAB III PELAKSANAAN
KEGIATAN PRAKTEK INDUSTRI
A.
Pengertian Roda Gigi ……………………………………………… 13
B.
Klasifikasi Roda
Gigi ……………………………………………… 13
C.
Profil Roda Gigi
…………………………………………………… 16
D.
Nama-Nama Bagian
Roda Gigi …………………………………… 17
E.
Rumus dalam Membuat
Roda Gigi ………………………………… 18
F.
Mesin Hobbing
…………………………………………………… 19
BAB IV LANGKAH
MENBUAT RODA GIGI LURUS DENGAN MESIN HOBBING
A. Pembentukan Awal ………………………………………………… 30
B. Pengerjaan Bahan Roda Gigi ……………………………………… 31
C. Perhitungan Roda Gigi …………………………………………… 31
D. Langkah Pembuatan Roda Gigi …………………………………… 32
E. Hasil Kerja PKLI di CV. Karya Mulya Utama …………………… 37
BAB V KESIMPULAN
DAN SARAN …………………………………… 38
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 39
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Pelaksanaan PKLI
Tujuan Pendidikan
Nasional ialah mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan Berbudi pekerti yang luhur, serta berkepribadian yang baik,
mandiri, disiplin, bekerja secara professional, produktif dan yang paling utama
bertanggung jawab kapada masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan di Perguruan
Tinggi Negeri memiliki peranan penting dalam upaya meningkatkan harkat,
martabat, dan juga kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mengarah pada
peningkatan daya intelektual dan profesionalisme. Dengan demikian salah satu
Universitas di Sumatera Utara yaitu Universitas Negeri Medan (UNIMED), telah
menyiapkan tenaga yang professional khususnya dalam bidang industri dan juga
mempersiapkan diri untuk manusia yang ahli dalam bidangnya sehingga dapat
diharapkan membantu masyarakat untuk masa depan.
Guna memenuhi tuntutan
sebagai Perguruan Tinggi Negeri yaitu menciptakan manusia yang berguna bagi
masa depan bangsa, maka Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan (FT UNIMED)
melaksanakan suatu program untuk melatih keterampilan mahasiswa di industri
dalam matakuliah Praktek Industri. Untuk melatih keterampilan itu mahasiswa
harus turun langsung dan mengikuti semua aturan yang dibuat oleh perusahaan
tersebut, dimana CV. Karya Mulia Utama merupakan perusahaan yang bekerja dalam
bidang Fabrikasi yang beralamat di Jl. STM GG. Syukur
Barat NO. 15 Medan. Dengan adanya program latihan kepada mahasiswa terhadap
perusahaan tersebut, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang dapat diharapkan
dan sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
B.
Tujuan dan Manfaat PKLI
1)
Tujuan umum
a)
Sebagai suatu
syarat mahasiswa mengikuti matakuliah praktek industri.
b)
Mahasiswa dapat
memahami dan mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dalam perkuliahan ke
dunia industri.
c)
Mahasiswa dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman dalam dunia indutri dengan melakukan
observasi langsung ke lapangan industri.
d)
Mahasiswa dapat
memahami proses industri dengan teori dan praktek yang baik yang di dapat dalam
perkuliahan, serta mampu dalam praktek industri.
2)
Tujuan Khusus
a)
Ingin mengembangkan ilmu, teori, dan
pengalaman yang belum kami dapatkan di bangku perkuliahan sebagai upaya
pengembangan diri sesuai dengan nilai (value) dan tujuan perusahaan.
b)
Berkeinginan menjadi mitra dalam suatu
kerjasama yang sesuai dengan disiplin ilmu yang kami dapatkan dari bangku
perkuliahan.
c)
Mahasiswa dapat mengoperasika mesin
hobbing dalam pembuatan roda gigi.
d)
Mahasiswa dapat bekerjasama dengan
karyawan perusahaan dalam pembuatan roda gigi.
3)
Manfaat Program PKLI
a) Manfaat bagi Mahasiswa
(1)
Mahasiswa dapat
menambah keahlian dan keterampilan dalam bidang teknologi yang berkembang di
dunia industri.
(2)
Mahasiswa dapat
membandingkan teori yang di dapat dalam perkuliahan dengan yang di terima pada
saat praktik di lapangan.
(3)
Mahasiswa dapat
memahami proses kerja yang sebenarnya secara langsung pada dunia industry.
(4)
Mahasiswa dapat
memperoleh kesempatan dalam melakukan penelitian atau observasi langsung di
lapangan.
b)
Manfaat untuk
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin UNIMED
(1)
Dapat terjalin
kerjasama antara Fakultas Teknik Unimed dengan dunia industri.
(2)
Untuk Fakultas
Teknik dapat meningkatkan mutu lulusannya dengan memadukan pengetahuan dalam
kampus dengan di dunia industri.
(3)
Dapat mengetahui
keberadaan perusahaan dari sudut pandang mahasiswa yang melakukan Praktek Kerja
Lapangan Industri di perusahaan tersebut.
c)
Manfaat untuk
Perusahaan
(1)
Ikut serta dalam
mencerdasakan kehidupan bangsa dan dapat meningkatkan kualitas manusia yang
mengarahkan pada peningkatan intelektual dan prosfesionalisme.
(2)
Terjalinnya
hubungan baik antara masyarakat perusahaan dengan masyarakat sekitarnya pada
bidang-bidang pendidikan, seperti mahasiswa.
(3)
Sebagai bahan
masukan bagi perusahaan dalam rangka memajukan pembangunan dibidang pendidikan.
C.
Materi Praktek Kerja Lapangan Industri
Rencana
pelaksanaan PKLI ini setidaknya mencakup beberapa kegiatan sebagai berikut:
1)
Melakukan
orientasi dan sejarah perusahaan
2)
Mengenal layout
perusahaan dan peralatan
3)
Mengenal
karakteristik jasa dan manajemen perusahaan
4)
Teknik
penanganan jobset (alur pelayanan)
5)
Teknik analisis
kerusakan pada job
6)
Teknik
pengerjaan benda kerja
7)
Teknik
penggunaan peralatan Workshop
8)
Metode pemasaran
9)
Teknik
pengendalian mutu perusahaan
10)
Evaluasi
pelaksanaan dan silabus.
D.
Dasar Palaksanaan
1) Melaksanakan TRI DARMA Perguruan Tinggi sebagai Mahasiswa
Universitas Negeri Medan ( UNIMED).
2)
Program mata
kuliah bersyarat yang harus dilaksanakan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin,
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan (FT UNIMED).
E.
Waktu dan Tempat
Kegiatan
Praktik Kerja Lapangan Industri dilaksanakan pada:
Bulan :
Januari s/d Februari 2011
Tempat : CV. Karya Mulia Utama
Jl. STM GG Syukur Barat No. 15 Medan.
F.
Pelaksana
Mahasiswa yang melaksanakan PKLI adalah:
No
|
Nama
|
NIM
|
Jurusan
|
Program
|
1
|
Sehono
|
508222026
|
Teknik Mesin
|
D3
|
2
|
Hakimin
|
508222014
|
Teknik
Mesin
|
D3
|
BAB II
SEJARAH UMUM PERUSAHAAN
A.
Sejarah Perusahaan
Perusahaan CV. Karya Mulya
Utama adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang fabrikasi. Pendiri perusahan ini adalah Bapak Ir. H. Katyo
Sumantri. Jenis pengerjaan yang dilakukan pada
dasarnya adalah sesuai pesanan serta disesuaikan dengan
mesin-mesin yang ada.
Awal mula perusahaan ini
berdiri pada tahun 1980, dengan hanya satu mesin frais yang ditempatkan
dibelakang rumah (didapur). Dengan usaha dan
kerja keras Bapak Ir.H. Katyo
Sumantri
dalam mengembangkan usahanya dan membuat
nama usahanya CV. Karya Mulya.
CV. Karya Mulya yang mempunyai
motto “Presisi Adalah Ciri Khas Utama Kami” membuat perusahaan semakin berkembang dan terus menambah satu persatu mesin
produksinya.
Pada tahun 1998 CV. Karya Mulya berganti nama menjadi CV.
Karya Mulya Utama. Perusahaan tersebut mendaftarkan nama perusahaannya ke
Departemen Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia (DEPPERINDAG RI)
dengan bentuk perusahaan perorangan. CV. Karya Mulya Utama mempunyai Tadan
Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) dengan nomor 00021/ 02/ 3/ TDUP/ II/ 1998 atas
nama pemilik/ penanggung jawab Ir. H. Katyo Sumantri yang beralamat di Jln.
STM Gg. Syukur Barat No. 15 Medan.
Disamping itu CV. Karya Mulya
Utama pernah berkali-kali memperoleh 3
(tiga) piagam
penghargaan dan 7 (tujuh)
sertifikat dari beberapa perusahaan atas kerja
sama yang baik dengan memenuhi produk sesuai standart yang dipesan oleh
perusahaan tersebut. Salah satu diantaranya yakni piagam penghargaan dari PT. Caltex Pasific Indonesia dalam pembuatan Suffing Box pada tahun 2000.
B.
Struktur Organisasi Perusahaan
STRUKTUR
ORGANISASI
CV.
KARYA MULIA UTAMA
Keterangan :
: Hubungan Langsung
:
Koordinasi
Gambar 1. Struktur
Organisasi
1.
Komisaris ialah
pemilik perusahaan CV. Karya Mulya Utama.
2.
Direktur
memiliki tugas dalam menjalankan usaha perusahaan, untuk itu dapat menyuruh
semua karyawannya dalam bekerja.
3.
Kabag Keuangan
bertugas mengurusi semua biaya perusahaan.
4.
Kabag Umum dan
Perlengkapan memiliki tugas melengkapi semua perlengkapan administrasi
perusahaan.
5.
Teknik/Lapangan
mempunyai tugas sebagai pengamat lapangan untuk menaksir harga proses pembuatan
bahan sampai bahan jadi.
6.
Kasubag memiliki
tugas pembantu kepala bagaian keuangan dan juga administrasi.
7.
Supervisor
Pemasaran memiliki tugas membaca gambar dari perusahaan yang memesan dan juga
melakukan pemasaran kepada konsumen.
8.
Forman/mandor
workshop memiliki tugas sebagai pengawas karyawan serta pengerjaan finishing
bahan.
Keterangan garis Dalam struktur organisasi di CV.
Karya Mulya Utama tersebut direktur dapat menyuruh bawahannya dalam pekerjaan
baik secara langsung maupun dengan perantara kepala bagaian. Karyawan memiliki
tugas sebagai pekerja lapangan atau bengkel dalam pembuatan benda kerja untuk
itu dapat langsung bertanya kepada mandor jika terdapat kesulitan dalam
pengerjaan.
C.
Karakteristik Jasa dan Manajemen Perusahaan
1)
Proposal Bisnis
CV. Karya Mulya Utama memberikan jasa kepada setiap
pelanggan yang datang untuk dibuatkan sesuai dengan permintaan daripada
pelanggan. Dalam hal ini tidak
memerlukan atau tidak menggunakan system proposal melainkan pelanggan sendiri
datang ke prusahaan dengan membawa jenis barang yang akan dikerjakan dengan
menunjukkan gambar. Dan selanjutnya pihak perusahaan akan mengajukan penawaran
harga baik secara langsung maupun dengan selembar surat kepada pelanggan.
2)
Penambahan Dana
CV. Karya Mulya Utama
dalam usahanya juga mendapatkan penambahan dana yaitu dari Bank BRI berbentuk
Dana Bergulir serta pinjaman kredit yang berasal dari Bank BNI’46 Belawan
3)
Negosiasi
Sistem negosiasi yang berjalan di CV. Karya Mulya
Utama tersebut tidak jauh berbeda dengan perusahaan-perusahaan lain, adapun
negosiasi yang disetujui bersama, apabila selisih penawaran harga yang diajukan
oleh CV. Karya Mulya Utama dengan Perusahaan yang bersangkutan masih dalam
batas yang sesuai atau wajar.
D.
Teknik Penanganan Job
Dalam perusahaan CV. Karya Mulya Utama ada teknik pemesinan,
teknik pengemasan (packing):
1)
Teknik Pemesinan
dan Pengerjaan lanjut (finishing)
Semua teknik permesinan dan finishing dilaksanakan
di Workshop CV. Karya Mulya Utama. Dari bentuk material ataupun juga sudah
mengalami proses permesinan sampai menjadi bentuk barang jadi sesuai yang
diingikan oleh pelanggan. Biasanya dalam proses akhir (finishing) yang
dilakukan di CV. Karya Mulya Utama ialah pengerindingan, penyepuhan, dan
pengecatan namun untuk proses crom dilakukan di luar perusahaan.
2)
Teknik
Pengemasan (packing)
Teknik pengemasan yang dilakukan di CV. Karya Mulya
Utama dilakukan apabila barang yang dipesan selesai dikerjakan. Pengemasan
dikerjakan apabila akan dikirim oleh perusahaan kepada pelanggan dengan
menggunakan kotak atau kardus biasanya pengiriman ditujukan ke luar kota
misalnya Pekan Baru, Siantar, dan Kuala Tanjung.
3)
Menentukan Harga
Produksi
Harga hasil produksi akan diberikan kepada pelanggan
berdasarkan:
a)
Besar kecilnya
diameter benda kerja.
b)
Modul benda
kerja.
c)
Bahan apa yang
akan digunakan.
d)
Kesulitan dalam
pengerjaan.
e)
Lamanya benda
kerja dikerjakan.
E.
Pengendalian Mutu Perusahaan
Untuk
menjaga mutu dan juga kualitas barang, CV. Karya Mulya Utama selalu
memperhatikan tingkat toleransi ukuran seperti yang diharapkan oleh pelanggan
serta juga memperhatikan material yang dipakai sehingga sesuai dengan fungsi
benda itu. Dimana slogan/motto perusahaan “Presisi Adalah Ciri Khas Utama
Kami”.
F.
Metode Pemasaran
1)
Sasaran / Objek
Pemasaran
Segmen pasar
yang dilakukan oleh CV. Karya Mulya Utama adalah Perusahaan Kecil dan
Perusahaan Besar. Dimana perusahaan kecil tersebut merupakan
pelanggan-pelanggan harian yang membuat barang produksi dalam jumlah kecil,
sedangkan untuk perusahaan besar seperti PT. Indonesia Asahan Aluminium, PT.
Kimsari Paper Indonesia, PT. Bina Pemuda, CV. Sispra Jaya Logam dan lain-lain
yang memesan barang produksi dalam jumlah yang cukup banyak.
2)
Teknik Promosi
CV. Karya Mulya Utama tidak melakukan promosi kepada
para pelanggan namun pelanggan yang melakukan promosi kepada pelanggan lainnya
melalui mulut ke mulut yang akan membuat barang, karena mereka tahu kualitas
barang yang pernah dibuat oleh CV. Karya Mulya Utama
G.
Layout Perusahaan
CV. Karya Mulya Utama adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengerjaan
permesinan. Perusahaan ini mengerjakan komponen-komponen mesin yang mendapat
kerusakan, setiap orderan diterima dengan pertimbangan bahwa pekerjaan tersebut
dapat dilakukan dengan menggunakan mesin-mesin yang ada di CV. Karya Mulya
Utama.
Adapun mesin produksi yang dimiliki dan dipergunakan oleh CV. Karya Mulya
Utama adalah sebagai berikut :
1)
Hand Saw Machine 12. Hobbing
Machine
2)
Slothing Machine 13. Drilling and
Milling Machine
3)
Universal Milling
Machine 14. Drilling and Milling machine
4)
Universal Milling Machine 15. Radial Drilling Machine
5)
Universal Milling Machine 16. Lathe Machine
6)
Universal Milling Machine 17. Lathe Machine
7)
Shoper Machine
18. Silindrical
Grinding Machine
8)
Lathe Machine 19. Houl Grinding
Machine
9)
Lathe Machine 20. grinding
machine
10)
Lathe Machine
11)
Tool Catter
Machine
Gambar 2. Layout Perusahaan CV.
Karya Mulya Utama
Tabel 1. Keterangan gambar
Ruangan
|
Mesin
|
R1 = Perlengkapan
R2 = Ganti Pakaian1
R3 = Pelumas/oli
R4 = Ganti pakaian 2
R5 = Kamar mandi
R6 = Pembentukan 1
F7 = Pembentukan 2/ pengecatan
R8 = Kantor administrasi
R9 = Kantor Direktur
P = Tempat parkir
G = Tempat Genset
|
1. Gerinda
2. Gerinda
3. Grinding
penampang
4. Frais
5. Hobbing
6. Frais
7. Bor
duduk
8. Bor
duduk
9. Bor
10. Bubut
11. Bubut
12. Bubut
13. Bubut
14. Bubut
15. Las
16. Skrap
17. Frais
+ Slotting
18. Frais
19. Slotting
20. Gergaji
21. Jek
22. Grinding
silinder luar
23. Grinding
Silinder dalam
|
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK INDUSTRI
A.
Pengertian Roda Gigi
Definisi
roda gigi adalah salah satu bentuk sistem transmisi yang mempunyai fungsi
mentransmisikan gaya, membalikkan putaran, mereduksi atau menaikkan putaran kecepatan.
Umumnya roda gigi berbentuk silindris, di mana bagian tepi terdapat bentukan - bentukan
yang menyerupai (mirip) gigi ( bergerigi ).
Jika dari dua buah roda berbentuk silinder atau kerucut
yang saling bersinggunggan pada kelilingnya salah satu diputar maka yang
lain akan ikut berputar. Alat yang menggunakan cara kerja semacam ini untuk
mentransmisikan daya disebut roda gesek. Untuk ini kedua roda tersebut harus
dibuat bergigi pada kelilingnya sehingga penerusan gaya dilakukan oleh
gigi-gigi kedua roda yang saling berkaitan. Roda gigi semacam ini disebut roda
gigi baik yang berbentuk silinder ataupun kerucut.
Namun untuk
menghasilkan daya yang besar dan putaran yang tepat, kedua roda gesek ini harus
dibuat bergigi pada kelilingnya sehingga penerusan daya dilkukan oleh gigi-gigi
kedua roda yang saling berkait. Roda gigi semacam ini, yang dapat berbentuk
silinder atau kerucut disebut roda gigi.[1]
B.
Klasifikasi
Roda Gigi
Roda gigi dapat diklasifikasikan dalam sebuah Tabel 2,
menurut letak poros, arah putaran, dan bentuk jalur gigi. Roda-roda gigi
terpenting yang disebutkan pada Tabel 2, dapat dilihat pada Gambar 4.[1]
Roda gigi
lurus, yaitu suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus daya dan putaran
dari poros penggerak ke poros yang digerakkan tanpa terjadi slip, dimana sumbu
kedua poros tersebut terletak saling sejajar.
Roda gigi ini
bersifat tetap yang mana dalam artinya tidak dapat dilepas pada saat mesin
dalam keadaan berputar. Dapat dilihat pada Gambar 3.
Tabel 2. Klasifikasi Roda Gigi
No.
|
Letak Poros
|
Roda Gigi
|
Keterangan
|
1.
|
Roda gigi dengan poros sejajar
|
Roda gigi lurus (a)
Roda gigi miring (b)
Roda gigi miring ganda (c)
|
(Klasifikasi atas dasar bentuk
alur gigi)
|
Roda gigi luar
Roda gigi dalam dan pinyon (d)
Batang gigi dan pinyon (e)
|
Arah putaran berlawanan
Arah putaran sama
Gerakan lurus dan berputar
|
||
2.
|
Roda gigi dengan poros
berpotongan
|
Roda gigi kerucut lurus (f)
Roda gigi kerucut spiral (g)
Roda gigi kerucut Zerol
Roda gigi kerucut miring
Roda gigi kerucut miring ganda
Roda gigi permukaan dengan poros berpotongan (h)
|
(Klasifikasi atas dasar bentuk
jalur gigi)
|
3.
|
Roda gigi dengan poros silang
|
Roda gigi miring silang (i)
Batang gigi miring silang
|
Kontak titik
Gerakan lurus dan berputar
|
Roda gigi cacing silindris(j)
Roda gigi cacing selubung ganda (globoid) (k)
Roda gigi cacing samping
|
|||
Roda gigi cacing silindris(j)
Roda gigi cacing selubung ganda (globoid) (k)
Roda gigi cacing samping
|
Gambar
3. Roda Gigi Lurus (spur
gear)
Gambar 4. Macam-macam roda gigi
Roda gigi
miring yaitu elemen mesin yang mempunyai jalur gigi yang membentuk ulir pda
siloinder jarak bagi, berfungsi sebagai penghubung antara roda gigi yang
digerakkan dengan roda gigi penggerak dengan putaran dan daya yang sama serta
dapat dilepaskan dari kedua.
Roda gigi ini
meneruskan putaran dengan perbandingan reduksi yang besar. Tetapi untuk beban
yang besar roda gigi cacing dapat dipergunakan dengan perbandingan sudut kontak
yang lebih besar. Roda gigi ini meliputi roda gigi cacing slindris, selubung
ganda (globoid), roda gigi cacing samping.
Merupakan roda
gigi yang paling sering dipaka tetapi roda gigi ini sangat berisik dengan
perbandingan kontak yang kecil, macam-macam roda gigi ini meliputi roda gigi
kerucut lurus, spiral, miring, Zerol. Dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Roda Gigi Miring (Helical
Gear)
Roda gigi payung (Bevel Gear) adalah roda gigi yang berbentuk tirus dan payung. Pada
pemasangannya dia tegak lurus dengan sumbu poros pasangannya (Inter Section
Axes) dalam memindahkan tenaga.
Roda gigi lurus pada
batang (Rack
Gear) yakni pada suatu batang yang empat persegi dan
lurus diberi gigi lurus. Biasanya gigi ini dihubungkan dengan roda gigi lurus.
Digunakan untuk memindahkan bobot dalam gerak bolak-balik lurus.
Roda gigi cacing adalah suatu roda gigi helical
dan dikontakkan pada sudut helical dari gigi pada poros cacing. Roda gigi
cacing dapat memperkecil putaran dan mampu memindahkan gaya besar.
C.
Profil Roda Gigi
1
Profil gigi sikloida ( Cycloide)
Struktur gigi melengkung cembung dan cekung mengikuti pola
sikloida. Jenis gigi ini cukup baik karena presisi dan ketelitiannya baik,
dapat meneruskan daya lebih besar dari jenis yang sepadan, juga keausannya
dapat lebih lama. Tetapi mempunyai kerugian, diantaranya pembuatanya lebih
sulit dan pemasangannya harus lebih teliti ( tidak dapat digunakan sebagai roda
gigi pengganti/change wheel), dan harga lebih mahal.[2]
2 Profil gigi evolvente
Struktur gigi ini berbentuk melengkung cembung, mengikuti
pola evolvente. Jenis gigi ini struktur cukup sederhana, cara pembuatanya lebih
mudah, tidak sangat presisi dan maupun teliti, harga dapat lebih murah , baik
ekali digunakan untuk roda gigi ganti. Jenis profil gigi evolvente dipakai
sebagai profil gigi standard untuk semua keperluan transmisi
3 Profil
gigi khusus
Misalnya bentuk busur lingkaran dan miring digunakan untuk
transmisi daya yang besar dan khusus. Oleh sebab itu dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Profil Roda Gigi Khusus
D.
Nama-Nama Bagian Roda Gigi
Gambar 7. Nomenklatur Roda Gigi
Lingkaran
Puncak (pitch circle) dari sepasang roda gigi yang berpasangan adalah
saling bersinggungan satu terhadap yang lain.
Pinyon adalah roda gigi yang terkecil diantara dua roda gigi yang berpasangan. Untuk lebih besar sering disebut Roda Gigi (Gear).
Jarak Lengkung
Puncak (circular pitch), p adalah
jarak yang diukur pada lingkaran puncak, dari satu titik pada sebuah gigi ke suatu
titik yang berkaitan pada gigi di sebelahnya. Jadi jarak lengkung puncak adalah
sama dengan jumlah tebal gigi (tooth-thickness) dan lebar
antara (width of space).
Modul (module), m adalah perbandingan antara diameter puncak dengan jumlah
gigi. Modul adalah indeks dari ukuran gigi pada standar SI.
Puncak
diametral (diametral pitch), P
adalah perbandingan antara jumlah gigi pada roda gigi dengan diameter puncak.
Atau kebalikan dari module. Puncak diametral dinyatakan dalam jumlah gigi per
inci (dalam satuan Inggris).
Addendum a adalah jarak radial antara bidang atas (top land) dengan
lingkaran puncak. Dedendum b adalah jarak radial dari bidang bawah (bottom
land) ke lingkaran puncak. Tinggi keseluruhan (whole depth) ht
adalah jumlah addendum dan dedendum.
Lingkaran
kebebasan (clearance circle) adalah
lingkaran yang yang bersinggungan dengan lingkaran addendum dari pasangan roda
gigi tersebut. Kebebasan (clearance), c adalah an-punggung
(bock-lash) adalah besaran yang diberikan oleh lebar antara dari satu
roda gigi kepada tebal gigi dari roda gigi pasangannya diukur pada lingkaran
puncak.[1]
E.
Rumus
Dalam Membuat Roda Gigi Lurus
1. Jarak
Bagi
Jarak bagi adalah jarak
dari garis sumbu gigi sampai ke garis sumbu gigi dalam bentuk busur pada
diameter lingkaran jarak bagi. Nilai P dapat dihitung dari keliling lingkaran
jarak bagi dan untuk penjelasan pada Gambar 8: [3] ..(Seigbert Hollger. 1992.
Hal:106)
Catatan: Jarak bagi adalah kelipatan dari
Gambar
8. Jarak Bagi (P)
2. Modul
Dari hubungan rasio d/z dapat diucapkan dengan p/
Nilai “modul” dapat
digunakan untuk rasio-rasio yang ekuivalen. Modul tersebut diukur dalam satuan (mm),
untuk penjelasan pada Gambar 9.
Catatan : modul adalah
satuan standar, yang tujuannya ialah memungkinkan perhitungan dengan
angka-angka bulat.[3]
Keterangan:
d = diameter lingkaran jarak bagi
p = jarak bagi
m = modul
Gambar
9. Modul Roda Gigi
Gambar 10. Rumus roda gigi……(Umar
Sukrisno; Hal.62).[4]
F.
Mesin Hobbing
1.
APLIKASI DAN
SPESIFIKASI
Mesin hobbing
ini mampu membuat roda
gigi, roda gigi lurus dan roda gigi cacing yang cocok untuk
bagian tunggal atau
produksi massal. Jika pengguna memiliki beberapa
mesin seperti pada Gambar 11, maka kita perlu
untuk memperbaiki beberapa untuk menyelesaikan salah satunya dengan cara mempergunakannya agar tetap bekerja presisi.[5]
Dengan kekakuan
yang cukup, mesin ini ketika roda gigi hobbing
dapat memotong dengan kedalaman gigi yang diinginkan oleh satu atau lebih bagian. Untuk
sejumlah pemotongan, kecepatan potong harus
diubah untuk masing-masing
dipotong. Ketika kecepatan
potong, laju pemakanan dan kedalaman pemotongan adalah dapat dipilih dan pekerjaan hanya menset-up, mesin ini gigi ke-7 Kelas akurasi
IB179-83.
Mesin ini
dilengkapi dengan penyesuaian perangkat hidrolik
untuk mengimbangi perlawanan cut slide
kompor disediakan, dapat memotong memanjat
untuk meshing roda
gigi dengan cara meningkatkan produktivitas digunakan.
Melintasi dibayar
untuk slide kompor
dan berhenti otomatis
setelah hobbing ini
disediakan sehingga mesin mudah digunakan dan
operator dapat menghadiri
beberapa mesin.
Gambar 11. Mesin
Hobbing
2.
MEN-SETTING MESIN
a.
Menyiapkan pekerjaan
Akurasi dalam
mendirikan kerja (gigi
kosong) merupakan prasyarat untuk hobbing. Oleh
karena itu, pekerjaan harus
benar-benar dijepit dan konsentris dengan bangku selama pekerjaan . Jika
pekerjaan yang dijepit di dudukan, seharusnya
tidak mudah pecah. Hal ini juga diperlukan untuk memeriksa pekerjaan pada rotasi (yaitu
karya berputar di
kedua arah radial dan aksial) bergerak dengan indikator dial pada kompor, sehingga dapat menjaga keakuratan pekerjaan hobbed tetap.[5]
b. Setting Hob
Akurasi di pisau merupakan fasilitas pemakanan sebagai peran
penting untuk mesin hobbing. Bentuk dan kotoran pada pisau dan berakhir pada
jarak kerah bukanlah penyebab ini defleksi penunjung kompor, ketika kacang
diperketat diperbolehkan.
Bersihkan pisau keteduhan akhir dan meruncing lubang poros pisau
harus dipenuhi. Mandrel pisau harus terpasang ke kumparan dengan mengencangkan
menarik di Holt didukung oleh ujung lain dengan sebuah bantalan bergerak untuk
menjamin kelancaran operasi. Klip kamp ini harus terpasang erat.
Kepala pisau harus miring pada sudut saat ini. Ini adalah
sudut antara sumbu oven dan posisi horisontal. Diaman harus sama dengan sudut
kemiringan pisau untuk memacu roda gigi. Nilai sudut kemiringan pisau biasanya
ditandai di atas pisau tersebut. Himpunan sudut, poros pertama kepala pisau
dengan pengelolaan promosi di atas pisau dan kemudian dorong dengan bimbingan
promosi pada skala sorong di atas pisau. Setiap divisi di sorong mewakili 6
menit.
Hal ini mengingat
bahwa ketika sudut kemiringan pekerjaan dan sudut sayap dari pisau dari tangan
yang sama, sudut kemiringan kepala pisau harus sama dengan selisih antara
sudut. Sebaliknya, jika sudut kemiringan pekerjaan dan sudut sayap dari tangan
yang berbeda dengan pisau, harus sudut putar kepala pisau sama dengan jumlah
sudut tersebut. Oleh karena itu, dalam kasus sudut kemiringan kerja sama dengan
sudut kemiringan pada pisau hobbing, dan kedua sudut adalah dari tangan yang
sama, sudut putar kepala, sudut nol yang apabila kepala pisau ditempatkan dalam
posisi horisontal.
Untuk roda gigi, disarankan untuk membawa pisau, sudut sisi
dari tangan yang sama dengan sudut kemiringan kerja, sehingga arah rotasi pisau
akan bekerja melawan rotasi. Itu tindakan pencegahan dalam menanggapi
pengindeksan cacing dan roda cacing, orang lain seperti yang ada akan
dihilangkan dan dengan demikian memperoleh akurasi yang lebih tinggi dari
pekerjaan pengolahan
c.
Pemilihan kecepatan
potong
Tabel 3, memotong kecepatan untuk kompor baja
pegas coil kecepatan
tinggi.
Tabel 3. Kecepatan potong dalam
m/min
Bahan
Kerja
|
Kecepatan potong m/min
|
|
Menggosok
|
Pengolahan
|
|
Besi
cor
|
16-20
|
20-50
|
Baja
kekuatan tarik 600 / cm N 2
|
25-28
|
30-35
|
Baja
dalam kekuatan tarik lebih dari 600 / cm N 2
|
20-25
|
25-30
|
Krom-nikel
baja
|
20-25
|
25-30
|
Perunggu
|
25-50
|
|
Plastik
|
25-40
|
Tabel 3, di atas dipotong untuk
metode konvensional. Metode Naik pemotongan memungkinkan kecepatan rata-rata
20-25% di KOMPARASI ditingkatkan menggunakan pemotongan tradisional. Secara
umum, kecepatan rata-rata lebih kecil dan lebih besar feed yang diterima untuk menjalankannya.
Sebaliknya, kecepatan potong yang semakin tinggi dan pakan kecil untuk
peralatan. Untuk modul-modul yang lebih besar atau lebih banyak gigi, dan
ketika akurasi tinggi diperlukan, dua bagian gigi roda gigi yang dianjurkan. [5]
Dengan menggunakan pisau
multi-threaded, waktu kerja akan disimpan bila dibandingkan dengan pisau benang
tunggal, adalah untuk pemakanan yang sama dan kecepatan potong. Keakuratan transmisi
akan hobbed tidak begitu baik.
Ordinat menunjukkan kecepatan
potong, sedangkan absis menunjukan diameter pisau. Menurut kecepatan potong
dipilih dan diameter area pengerjaan menggambar garis horizontal di sebelah
kanan sumbu y dan garis vertikal ke atas dari absis yang akan dipotong pada
satu titik. Kemudian pilih salah satu jalur lereng menunjukkan kecepatan dari
kompor, yang paling dekat dengan persimpangan. dipilih oleh garis miring, roda
gigi sesuai kecepatan perubahan yang ditemukan di ujung atas dari garis miring.
Untuk integrasi RH memacu sudut
pitch besar adalah pisau) mengharuskan kepala ke sisi lain, putar sehingga
drive A pada shift gear pada poros lain (lebih rendah) . Dalam kondisi normal, wheel drive terpasang sebuah paduan
pada poros ke kanan.
Untuk
menghindari parameter memakai gear cacing pengindeksan dan roda cacing untuk
hobbed hubungan antara kecepatan rata-rata dan jumlah gigi roda gigi dengan
kecepatan geser yang diijinkan dari roda gigi cacing pengindeksan yang tidak
boleh melebihi 2 m / detik diatur, sehingga kecepatan meja kerja tidak lebih dari 7,5 U
/ min dapat dibatasi. [5]
Kecepatan praktis dari meja kerja dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
(Manual operasi untuk hobbing.Hal 20)
Dimana, n =
kecepatan meja kerja
n = kecepatan kompor
K = jumlah benang HOB
Z = jumlah gigi roda gigi hobbed
n = kecepatan kompor
K = jumlah benang HOB
Z = jumlah gigi roda gigi hobbed
Contoh,
D = 60, K = 1, Z = 26
Dimana, D = diameter kompor
Jika mengambil kecepatan rata-rata untuk metode potong konvensional min v
= 29,5 m/min.
Kecepatan memasak adalah 165 rpm
Setelah rumus di atas, kecepatan meja kerja praktis,
[5]
d. Pemilihan gigi pengindeksan perubahan dan kontra gigi e & f,
Menurut hubungan antara jumlah benang kawanan dan jumlah gigi alat yang Anda pilih untuk indeks gigi nongol perubahan jumlah gigi, sehingga e / f = 1 / 1 Rumus untuk pemilihan program adalah f:
…..(Manual operasi untuk hobbing.Hal 21)
Jika Gears Hobbing gigi nomor Z> 161, menggunakan e gear counter & f, salah satu dari 24 gigi dan yang lainnya dari 48 gigi, i, e. e / f = ½. Rumus untuk pemilihan gigi persneling adalah:
(Manual operasi untuk hobbing.Hal 21)
Dimana, K = jumlah benang HOB
Z = jumlah gigi roda gigi hobbed
Grafik pada Gambar
12, untuk memilih gigi mengubah indeks disediakan. Angka-angka diberikan dalam angka-angka dalam kaitannya dengan posisi roda gigi perubahan. Kartu itu harus dipertahankan atas dasar pisau thread tunggal. Jika beberapa thread (K) pisaur yang digunakan, grafik di atas baja dapat digunakan, tetapi mengingat jumlah gigi roda gigi dalam grafik hanya i / k adalah jumlah aktual gigi dari gigi dipotong. Jika jumlah gigi roda gigi hobbed 120 dan dual-benang kompor diasumsikan sama grafis, tapi memilih gigi -gigi pengindeksan 60.
Perhatikan bahwa gerakan diferensial pada umumnya, bukan untuk gigi roda gigi spur, dimana pinus-coupler (Lampiran M1), yang disediakan dengan cara kunci dalam lubang yang diperlukan harus didasarkan pada gelombang diferensial (gelombang IV) dimuat.
Gambar 12. Pemilihan gigi pengganti
e. Pemakanan Vertikal Pemilihan Gears Perubahan
Pemakanan
vertikal dipilih berdasarkan akurasi yang diinginkan dan menyelesaikan permukaan roda gigi yang akan dipotong.
Pemakanan vertikal dipilih tergantung pada keakuratan yang diinginkan dan kualitas permukaan roda gigi yang akan dipotong, pemakanan yang lebih besar untuk hidup seadanya dan finishing pemakanan yang lebih kecil. Terlalu kecil untuk memakan, tetapi dikenakan slip pada
pisau, menyebabkan panas. Kecapatan
pada mesin hobbing modul gigi menengah tidak boleh Tess dari 0,5 mm.
mas mau tanya seandai nya mau buat gear dengan Z= 14 .Cara menyettingnya gimana mqs..
BalasHapusMas itu rumus-rumusnya gimana? nggakkelihatan, lagi butuh referensi
BalasHapusPoker online with Goyang Casino - GoyangFC
BalasHapusGoyang Casino has been providing the best quality casino 재제 games and online slots, and 원피스 바카라 you'll love it 바카라 규칙 when you sign up 먹튀랭크 for the free play 원 엑스 벳 game.
Gambling in California - Mapyro
BalasHapusBest legal gambling in California, California. Gambling in California in California is illegal. 안동 출장샵 Find 속초 출장샵 the best 인천광역 출장샵 and safest gambling locations in Does gambling 시흥 출장안마 in California pay in California?Can I win real money on gambling in 원주 출장샵 California?